Tahun 2021 juga membawa rezeki lain sebagai pemateri kepenulisan dan juri lomba menulis. Yups. Postingan ini masih berkaitan erat dengan postingan sebelumnya.
Menulis menjadi hobi yang kugemari sejak akhir SMA, tepatnya pada tahun 2012/2013. Namun, aku baru bisa tembus media massa pada tahun 2015. Sejak saat itu, aku semakin getol belajar, ikut kelas menulis baik yang gratis maupun berbayar, banyak membaca, dan berdiskusi dengan banyak orang.
Perjalanan yang sedemikian panjang itu membawaku pada rezeki baru sebagai pemateri kepenulisan dan juri lomba menulis. Karier sebagai pemateri kepenulisan dimulai pada tahun 2019. Tahun itu aku berbicara di tiga tempat sebagai berikut.
- Writing Camp di Kampoeng Batja Jember (5-6 Juli 2019),
- Workshop Cara Jitu Menulis Cerpen, Tembus Media Massa di SMKN 1 Singosari (7 September 2019), dan
- Pelatihan Penulisan Fiksi di SMAN 1 Suboh (23 November 2019).
Kemudian, pada tahun 2020, sekolah atau kampus yang mengundang sebagai pamateri bertambah dari tiga tempat pada tahun sebelumnya menjadi lima tempat sebagai berikut.
- Pelatihan Jurnalistik di SMAN 1 Panarukan (13 Maret 2020),
- Pelatihan Menulis Cerpen Jendela Literasi di SMAN 1 Pujer (21 September 2020),
- Scale Up Kepenulisan Cerpen Cipta Cerita Lewat Guratan Pena di UKMF Penelitian Reality ft. BEM FIP Universitas Negeri Yogyakarta melalui Google Meet (26 September 2020),
- Ngobrol Sastra (Ngobras) dengan tema Peningkatan Produktivitas Menulis Sastra Selama Tinggal di Rumah Saja di HMP IMABINA Universitas Jember melalui Zoom Meeting (27 September 2020), dan
- Seminar Kepenulisan dan Pendidikan dengan tema Improve Your Writing Skill During the Pandemic di BEM Pendidikan Bahasa Mandarin Universitas Negeri Jakarta melalui Zoom Meeting (29 Oktober 2020).
Pengalaman selama tahun 2019-2020 begitu memberikan banyak pengetahuan yang berarti padaku. Namun, pada postingan ini, aku akan bercerita tentang pengalaman sebagai pemateri dan juri kepenulisan secara detail selama tahun 2021. Apalagi, postingan ini masih berhubungan dengan postingan sebelumnya. Hehe.
Pada tahun 2021, aku memiliki kesempatan berbicara di delapan tempat sekaligus. Delapan tempat itu begitu penuh arti yang mendalam. Tak hanya itu, aku juga berhasil menghasilkan dua produk luaran pada kegiatan pelatihan lho. Berikut ini kisahnya ya.
Workshop Peningkatan Kreativitas dan Inovasi Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Melalui Pembuatan Antologi Cerpen di SMAN 1 Pujer
Acara ini terselenggara pada tanggal 5 Agustus 2021 sekaligus menjadi sejarah baru dalam perjalananku sebagai pemateri kepenulisan cerpen. Biasanya aku berbicara di hadapan siswa atau mahasiswa, tetapi pada tanggal tersebut aku harus berbicara di hadapan guru dan staf TU.
Aku bahkan perlu mengatasi rasa gugup saat berbicara di hadapan mereka yang telah lebih matang dari segi usia, keilmuan, dan pengalaman itu. Untungnya, rasa gugup berhasil teratasi. Maka, materi demi materi dengan mudah kupaparkan.
Usai memberikan materi, proses sesi tanya jawab berlangsung. Dari pertanyaan peserta, aku tahu bahwa ide itu bukan suatu hal sulit untuk ditemukan, tetapi menguraikannya mencari cerita yang utuh selalu menjadi persoalan utama.
Berbekal pertanyaan itu, aku langsung memberikan latihan awal sebelum menulis cerpen secara utuh. Latihan pertama, menemukan ide dalam bentuk frasa atau kalimat hanya dalam waktu lima menit. Latihan kedua, membuat karakter dan pola pengembangannya dalam waktu lima menit. Latihan ketiga, membuat kerangka cerita.
Setelah latihan tersebut, Ibu/Bapak mempresentasikan rancangan ceritanya. Aku kemudian memberikan komentar dan menanyakan ini-itu agar ceritanya tampak lebih nyaman dikemas. Barulah kemudian, penugasan menulis cerpen langsung bisa diberikan.
Sebenarnya agak tidak nyaman memberikan tugas kepada Ibu/Bapak. Namun, para peserta yang istimewa ini tidak mengeluh. Bahkan sesuai pelatihan, aku masih memberikan catatan untuk merevisi cerpennya.
Puncaknya, 25 cerpen karya guru dan staf TU di SMAN 1 Pujer ini pun bisa segera hadir. Pahlawan Tanpa Tanda Tanya judul bukunya. Bercerita banyak tentang kehidupan guru.
Aku merasa beruntung bisa menemani proses kreatif Ibu/Bapak guru dan staf TU ini. Aku bisa belajar tentang banyak hal, seperti kesabaran, kerja keras, disiplin, dan karakter positif lainnya.
Improve Your Skill with Out of The Box di SMAK Santa Maria Malang (1 September 2021)
Acara ini diselenggarakan oleh SMAK Santa Maria Malang melalui Zoom pada tanggal 1-2 September. Para peserta terdiri atas siswa SMAK Santa Maria, perwakilan siswa SMP, dan guru. Mereka dibebaskan untuk memilih materi sesuai keinginan yang terdiri atas komik, game, vlog, dan cerpen.
Tentu aku menjadi pemateri kepenulisan cerpen. Saat masuk di Zoom Meeting, aku sangat bahagia para peserta begitu antusias bertanya. Aku juga tak hanya memaparkan teknik menulis cerpen, tetapi juga teknik swasunting, dan praktik menulis cerpen.
Seusai kegiatan itu, dibentuklah grup WA bernam Gercep yang bersedia mempraktikkan materi yang kubawa. Dari grup tersebut terkumpul 15 judul cerpen yang ditulis oleh 1 guru dan 14 siswa SMAK Santa Maria Malang.
Rumah Bakteri menjadi judulnya. Buku ini mengambil tema bakteri dalam kehidupan sekaligus sebagai bentuk aktualisasi program Blended Based Learning yang diselenggarakan sekolah.
Pelatihan Menulis Kreatif di SMAN 2 Situbondo (15 Oktober 2021)
Kegiatan ini terselenggara di SMAN 2 Situbondo yang juga menjadi lokasi penelitian tesisku. Pesertanya terdiri atas siswa SMAN 2 Situbondo yang mengikuti Lomba Menulis Cerpen dan Puisi dalam Rangka Peringatan Bulan Bahasa. Jumlahnya begitu banyak. Makanya, aku berbicara di aula.
Materi yang kusajikan tentang teknik menulis cerpen dan puisi. Tentu langsung praktik di lokasi ya. Bekal materi ini nantinya dapat digunakan oleh peserta untuk mengikuti lomba menulis.
Kelas Menulis Fiksi Bersama Gusti Trisno di SMAN 1 Suboh (28-29 Oktober 2021)
Tanggalnya pas banget dengan Hari Sumpah Pemuda ya? Yups. Memang sengaja diselenggarakan dalam rangka peringatan Bulan Bahasa yang biasa diperingati pada bulan Oktober kok.
Peserta pada kelas ini memang hanya 20. Namun, mereka kompak mempraktikan materi lho dan dikumpulkan keesokan harinya pada tanggal 29 Oktober 2021. Selain itu, dua cerpen siswa juga dimuat di media daring, Takanta.id lho.
Baca selengkapnya dengan mengikuti tautan berikut.
Bedah Buku Novela Di Sepanjang Sungai Bedadung, Aswajaku Mengalir Karya Sofina A.R di Pondok Pesantren Nurul Islam Antirogo Jember (1 November 2021)
Biasanya aku selalu diundang sebagai pemateri kepenulisan, tetapi pada acara ini aku diundang sebagai pembedah novela berjudul Di Sepanjang Sungai Bedadung, Aswajaku Mengalir karya Sofina A.R. Acara bedah buku ini diikuti oleh segenap santri Pondok Pesantren Nurul Islam Antirogo Jember yang aktif dari berbagai ekstrakurikuler kreatif seperti jurnalistik, penulisan kreatif sastra, dan seni pertunjukan.
Pada kesempatan itu, aku menyampaikan ulasan kritis terhadap karya Sofina yang pernah didaulat sebagai juara harapan 1 lomba Ceris Kemenag tingkat Provinsi Jawa Timur tahun 2019. Selain itu, aku juga salut atas karya santri yang kini menjadi mahasiswa FISIP Universitas Jember itu, idenya begitu berani dan penuh inovasi.
Trik Jitu Menulis Cerpen di SMA Muhammadiyah 1 Malang (2 November 2021)
Sehari setelah mengisi acara bedah buku di Pesantren Nurul Islam Antirogo Jember, aku langsung terbang ke Malang untuk menjadi pemateri kepenulisan di SMA Muhammadiyah 1 Malang. Bukan terbang dalam arti pergi ke Malang, tetapi pergi melalui layar virtual.
Yups. Acara ini diselenggarakan dalam bentuk podcast. Muhammad Rizal, guru Bahasa Indonesia sekaligus teman sekelasku di S2 Pendidikan Bahasa Indonesia UM menjadi moderatornya, acara ini pun berjalan lancar dan penuh antusias.
Satu Guru Satu Modul yang Diselenggarakan oleh Ikatan Guru Indonesia (IGI) Kab. Muaro Jambi melalui Zoom Meeting (24-30 November 2021)
Acara ini berlangsung selama empat hari. Aku mengikuti acara pembukaan yang digelar pada tanggal 24 November. Pada hari pertama pelatihan itu juga digelar pemberian materi tentang membuat cover dan langkah menyusun modul. Selepas itu, diberikan penugasan kepada peserta.
Kemudian, pada tanggal 29 November, ruang virtual kembali dibuka. Aku menjadi pemateri tunggal pada hari itu dengan memaparkan materi tentang Cara Gampang Menerbitkan Buku. Fokus pembahasan materiku tentang trik jitu menerbitkan buku, khususnya modul pembelajaran dan menejemen penerbitan, baik indie maupun mayor.
Seusai memaparkan materi, dilakukanlah sesi tanya jawab. Aku sangat senang ketika para guru yang tak hanya berasal dari Kabupaten Muaro Jambi itu begitu antusias. Padahal, dari segi pengalaman dan pengetahuan, aku kalah jauh.
Menjadi pemateri bagi Ibu/Bapak guru ini sebenarnya proses belajar yang sesungguhnya. Apalagi, aku bisa tahu kondisi bahan ajar di lapangan dan potensi mengembangkan modulnya.
Di akhir sesi, Pak Ishak yang menjadi moderator pada acara ini menyampaikan bahwa acara ini diharapkan bisa menghasilkan modul pembelajaran yang diterbitkan di tahun 2022. Kita doakan bersama produk luaran itu segera hadir, ya.
Jurnalistik Milenial di SMAN 1 Panarukan (27 November 2021)
Diklat jurnalistik di SMAN 1 Panarukan memasang aku dan Mas Farhan. Kami berdua sama-sama redaktur Takanta.id.
Aku menjadi pemateri pertama dengan fokus pada kisah perjalanan. Sementara Mas Farhan fokus menguraikan konten sekolah yang menarik.
Nah, pada pembagian materiku, aku tak hanya memberikan tips menulis cerita perjalanan, tetapi memberikan alternatif lain berupa mengemas pengalaman menjadi ide cerpen. Di akhir sesi, aku memberikan penugasan kepada siswa untuk memilih menulis cerpen atau cerita perjalanan. Cerita perjalanan menjadi pilihan semua siswa. Mereka menulis tentang perjalanan menyusuri tempat wisata di Situbondo yang begitu keren.
Juri Menulis, Siapa Takut?
Sebagai penilai naskah di suatu perlombaan, aku selalu terkesima apabila menemukan naskah yang begitu potensial tanpa perlu melihat siapa yang menulisnya. Makanya, aku be
Pengalamanku sebagai juri menulis dimulai pada tahun 2018, saat itu aku menjadi juri di sekolah yang membesarkanku. Yups, SMAN 1 Panarukan namanya. Lombanya dilaksanakan pada tanggal 12 Oktober 2018 dalam rangka bulan bahasa. Temanya tentang kearifan lokal Situbondo. Seru dan agak berat kan? Heheh
Lalu, pada tahun 2020, Catatan Pena, sebuah akun lomba di Instagram menawariku menjadi juri. Lomba bertema Nostalgia ini diikuti oleh ribuan peserta lho. Naskahnya juga sangat potensial dan banyak yang bagus. Aku mengoreksi naskah tersebut pada 30 November-21 Desember 2020. Durasinya memang agak lama. Sebab, ada tiga tahap yang perlu dilewati oleh para dewan juri.
Lalu, pada tahun 2021, aku menjadi juri dua kali. Pertama, Lomba Menulis Cerpen Mimpi yang diselenggarakan oleh Penerbit Jagat Litera. Lomba ini mengambil tema mimpi yang dapat dimaknai secara bebas. Peserta dapat menulis cerita tentang mimpi sebagai impian atau mimpi sebagai bunga tidur. Kompetisi ini dimulai pada tanggal 7 Juli 2021 dan diakhiri pada tanggal 21 Juli 2021. Peserta kompetisi ini sebanyak 356 orang. Naskah yang masuk diseleksi sehingga terpilih 25 naskah. Sebanyak 3 pengirim naskah dinyatakan sebagai pemenang dan 22 pengirim lainnya dinyatakan sebagai nominator terpilih
Kedua, Lomba Cipta dan Baca Puisi PORSENI yang diselenggarakan oleh Kemenag Kab. Situbondo (25-26 Desember 2021). Lomba ini diikuti oleh Madrasah Aliyah baik negeri maupun swasta se-Kabupaten Situbondo.
Hal yang membuatku kagum sebagai juri adalah para delegasi siswa antar sekolah itu begitu potensial karyanya. Selain itu, pembacaan puisinya juga keren.
Udah Mengevaluasi Pencapaian Diri?
Demikian proses mengevaluasi diri di dunia kepenulisan. Semoga dapat menjadi inspirasi bagi pembaca.
Sebelum mengakhiri postingan ini, ada baiknya kalian membaca langkah membuat resolusi sebagai berikut.
- Jadikan pencapaian selama 2021 sebagai motivasi untuk bertambah lebih baik. Apabila ada resolusi di tahun 2021 yang belum dicapai, evaluasi dulu alasan atau penyebab ketidaktercapaiannya.
- Lalu, buatlah resolusi 2022 dengan tidak asal-asal. Gunakan metode SMART yang merupakan akronim dari Specific (spesifik), Measurable (bisa diukur), Achievable (dapat dijangkau), Relevant (relevan), dan Timely (memiliki batas waktu).
- Jaga kesehatan. Sebab, kalau tidak sehat, bagaimana caranya mau meraih semua resolusi yang telah ditulis?
Semoga informasi pada postingan ini dapat bermanfaat ya.