SENI RUPA MODERN DAN SEJARAHNYA
Seni rupa modern adalah istilah umum yang digunakan untuk kecenderungan karya seni yang diproduksi sejak akhir abad 19 hingga sekitar tahu 1970 an. Seni rupa modern menunjuk kepada suatu pendekatan baru dalam seni dimana tidak lagi mementingkan representasi subjek secara realistik—penemuan fotografi menyebabkan fungsi penggambaran di dalam seni menjadi absolut, para seniman modern berksperimen mengeksplorasi cara baru dalam melihat sesuatu, dengan ide segar tentang alam, material dan fungsi ini, seringkali bergerak melaju ke arah abstrak.
Seni rupa modern adalah seni rupa yang tidak terbatas pada kebudayaan suatu adat atau daerah, namun tetap berdasarkan sebuah filosofi dan aliran-aliran seni rupa.
Seni rupa kontemporer dapat dikatakan sebagai sebuah wacana dalam praktek seni rupa di Barat yaitu praktek seni rupa yang menunjuk kepada kecenderungan posmodern. Kecenderungan ini menyiratkan wacana dalam praktek seni rupa yang “anti modern”. Hal ini disebabkan karena salah satu paradigma kemunculan posmodern adalah paradigma yang menolak modernisme.
Seni Kontemporer adalah salah satu cabang seni yang terpengaruh dampak modernisasi. Kontemporer itu artinya kekinian, modern atau lebih tepatnya adalah sesuatu yang sama dengan kondisi waktu yang sama atau saat ini. Jadi seni kontemporer adalah seni yang tidak terikat oleh aturan-aturan zaman dulu dan berkembang sesuai zaman sekarang.
GAGASAN, TEKNIK, DAN BAHAN KARYA SENI RUPA MODERN ATAU KONTEMPORER
Zaman prasejarah
Zaman prasejarah rentang waktunya sangat panjang sampai manusia mengenal tulisan yang kemudian salah satu teknik terkenal gambar prasejarah yang dilakukan orang-orang gua adalah dengan menempelkan tangan di dinding gua , lalau menyemburnya dengan kunyahan daun-daunan atau batu mineral berwarna. Hasilnya adalah jiplakan tangan berwana-warni di dinding-dinding gua yang masih bisa dilihat saat ini. Objek yang sering muncul dalam karya purbakala adalah manusia, binatang, dan objek-objek yang lain seperti: pohon, bukit, gunung, sungai, dan laut.
Secara historis, seni lukis sangat terkait dengan gambar. Peninggalan-peninggalan prasejarah memperlihatkan bahwa sejak ribuan tahun yang lalu, nenek moyang manusia telah mulai membuat gambar pada dinding-dinding gua untuk mencitrakan bagian-bagian penting dari kehidupan. Sebuah lukisan atau gambar bisa dibuat hanya dengan menggunakan materi yang sederhana seperti arang, kapur, atau bahan lainnya. Salah satu teknik terkenal gambar prasejarah yang dilakukan orang-orang gua adalah dengan menempelkan tangan di dinding
gua, lalu menyemburnya dengan kunyahan dedaunan atau batu mineral berwarna.
Hasilnya adalah jiplakan tangan berwana-warni di dinding-dinding gua yang masih bisa dilihat hingga saat ini. Kemudahan ini memungkinkan gambar (dan selanjutnya lukisan) untuk berkembang lebih cepat daripada cabang seni rupa lain seperti seni patung dan seni keramik.
Seperti gambar, lukisan kebanyakan dibuat di atas bidang datar seperti dinding, lantai, kertas, atau kanvas. Dalam pendidikan seni rupa modern di Indonesia, sifat ini disebut juga dengan dwi-matra (dua dimensi, dimensi datar).
Objek yang sering muncul dalam karya-karya purbakala adalah manusia, binatang, dan objek-objek alam lain seperti pohon, bukit, gunung, sungai, dan laut. Bentuk dari objek yang digambar tidak selalu serupa dengan aslinya. Ini disebut citra dan itu sangat dipengaruhi oleh pemahaman si pelukis terhadap objeknya.
Misalnya, gambar seekor banteng dibuat dengan proporsi tanduk yang luar biasa besar dibandingkan dengan ukuran tanduk asli. Pencitraan ini dipengaruhi oleh pemahaman si pelukis yang menganggap tanduk adalah bagian paling mengesankan dari seekor banteng. Karena itu, citra mengenai satu macam objek menjadi berbeda-beda tergantung dari pemahaman budaya masyarakat di daerahnya.
Pada satu titik, ada orang-orang tertentu dalam satu kelompok masyarakat prasejarah yang lebih banyak menghabiskan waktu untuk menggambar daripada mencari makanan. Mereka mulai mahir membuat gambar dan mulai menemukan bahwa bentuk dan susunan rupa tertentu, bila diatur sedemikian rupa, akan nampak lebih menarik untuk dilihat daripada biasanya. Mereka mulai menemukan semacam cita-rasa keindahan dalam kegiatannya dan terus melakukan hal itu sehingga mereka menjadi semakin ahli. Mereka adalah seniman-seniman yang pertama di muka bumi dan pada saat itulah kegiatan menggambar dan melukis mulai condong menjadi kegiatan seni.
FUNGSI DAN TUJUAN SENI RUPA MODERN DAN KONTEMPORER
Seni rupa suatu keindahan visualisasi baik secara garis, bidang, volume, warna, serta tekstur. Tujuan dari seni rupa ini sendiri merupakan pengungkapan gagasan, ide, keindahan dengan suatu tujuan yang tersirat pada sebuah media tertentu, baik dari jaman ke jaman maka tujuan dari seni rupa pun mempunyai perubahan.
Seni rupa prasejarah memiliki tujuan primer yaitu mengacu pada religi pembuatan arca-arca untuk sesembahan animisme dan dinamisme. Seni rupa modern memiliki tujuan pengaplikasian atau penunjukan eksistesi si pencipta karya seni untuk menampilkan seninya untuk sebuah penilaian
Seni rupa kontemporer tidak jauh dari seni rupa yang menunjukan karya yang secara tematik yaitu seni yang melawan tradisi barat.
- Fungsi Individual
Manusia terdiri dari unsur psikis dan fisik. Salah satu unsur psikis adalah emosi. Maka fungsi individual dibagi lagi menjadi fungsi pemenuhan kebutuhan seni secara fisik dan emosional.
- Fisik
Fungsi ini banyak dipenuhi melalui seni pakai yang berhubungan dengan fisik, seperti: busana, perabot, rumah, musik, senam, dan sebagainya
- Emosional
Dipenuhi melalui seni murni, baik dari segi si pembuat atau pengubah, maupun konsumen penikmatnya. Contohnya: lukisan, novel, musik, tari, film, dan sebagainya.
- Fungsi Sosial
Fungsi sosial artinya dapat dinikmati dan bermanfaat bagi kepentingan orang banyak dalam waktu relatif bersamaan. Fungsi ini dikelompokkan menjadi beberapa bidang.
- Rekreasi atau hiburan
Seni dapat jadikan sebagai sarana melepas kejenuhan atau mengurangi kesedihan. Hal itu dapat terjadi misalkan pada saat kita menyaksikan musik, tarian, film, dan lawak.
- Komunikasi
Seni dapat digunakan untuk mengkomunikasikan sesuatu, seperti pesan, kritik, kebijakan, gagasan, dan produk kepada orang banyak. Contoh: lagu, balada, poster, drama, komedi, dan reklame. Tema yang sering dibuat antara lain:
a) ketidakdisiplinan anggota masyarakat terhadap lingkungan
b) himbauan melaksanakan program pemerintah
c) anjuran kesehatan atau kesejahteraan
d) ketidakadilan suatu kebijakan
- Pendidikan
Pendidikan juga memanfaatkan seni sebagai sarana penunjangnya. Contoh: gambar ilustrasi buku pelajaran, film ilmiah atau dokumenter, poster ilmiah, lagu anak-anak dan foto.
- Religi atau keagamaan
Karya seni dapat dijadikan ciri atau pesan keagamaan. Contoh: kaligrafi, busana muslim atau muslimah, arsitektur atau dekorasi rumah ibadah, lagu-lagu rohani.
Daftar Pustaka
Anonim. 2010. Seni Kontemporer. Diakses pada tanggal 2 September 2012 . http ://www.wikipedia.com
Anonim. 2012. Seni Lukis Pada Masa Prasejarah. Diakses pada tanggal 2 September 2012. http :// id.wikipedia.org/wiki/Seni_lukis.
Herman. 2012. Seni Rupa Tradisional, Modern dan Kontemporer. Diakses pada tanggal 2 September 2012. http ://www.senirupabogor.blogspot.com.
Tim Kreatif Hayati Tumbuh Subur. 2006. Modul Seni Budaya SMA Kelas XII. Klaten: CV Hayati Tumbuh Subur.
1 Comment. Leave new
bagus